Category

Selamat Datang Di Website P2TP2A Kabupaten Sukabumi

Minggu, 06 November 2011

Polisi Medan Gagalkan Upaya Perdagangan Tiga Warga Sukabumi

Kepolisian Medan menggagalkan upaya perdagangan tiga orang asal Sukabumi, Jawa Barat. Mereka diduga hendak dijual ke Malaysia. Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Elis Nurbaeti mengatakan ketiga perempuan itu mengaku akan diberangkatkan dari Pelabuhan Belawan Medan. Namun, dalam perjalanan menuju pelabuhan, mobil yang mereka tumpangi terkena razia polisi. Dari hasil pemeriksaan, ketiga perempuan itu akhirnya dipulangkan ke tempat asal.

“Modus lama yah, biasa di iming – imingi kerja oleh sponsor. Padahal sebetulnya dijual. Karena kabarnya itu dibayar ke agennya. Kalau dirupiahkan sebesar Rp 60 juta, tapi hanya diberi 200 ribu oleh agennya itu.”

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak P2TP2A Kabupaten Sukabumi, Elis Nurbaeti menambahkan, sebelum dikembalikan ke rumahnya, ketiganya akan menjalani perawatan kesehatan dulu di rumah aman karena diduga ketiganya mengalami trauma berat. Menurut Elis, dalam 10 bulan terakhir, lembaganya sudah menangani 34 kasus serupa. 



sumber : http://www.kbr68h.com/berita/nasional/13393-polisi-medan-gagalkan-upaya-perdagangan-tiga-warga-sukabumi Baca Selengkapnya...

Kamis, 03 November 2011

15 TKW yang Dideportasi Saudi Sedang Hamil

VIVAnews - Sebanyak 164 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sukabumi, Jawa Barat, dipulangkan dari Arab Saudi karena telah melebihi batas izin atau overstay. Dari jumlah itu, sebanyak 15 orang dalam kondisi hamil.

Data itu telah diverifikasi dan tercantum dalam surat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat No.560/2130-BPT/KIT/2011 yang diterima Disnakertrans Kabupaten Sukabumi pada 31 Oktober 2011.

“Ini berdasarkan data yang tercantum di surat Disnakertrans Provinsi yang kita terima. Ada 15 orang TKI asal kabupaten Sukabumi yang dideportasi dalam kondisi hamil. Ini silahkan anda baca suratnya dan hitung lagi,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Aam Ammarhalim kepada VIVAnews.com di ruang kerjanya.

Namun demikian, Aam mengaku belum tahu kondisi sebenarnya para TKI yang sedang hamil ini. “Jangankan mengetahui kondisi TKI yang hamil, untuk verifikasi data saja yang dari Jawa Barat dan membaginya ke dalam klaster kecamatan butuh waktu semalaman,” paparnya.

Menurut Aam, Disnaketrans Sukabumi telah menanyakan kondisi para TKI ini melalui surat tertulis ke Provinsi dan BNP2TKI Jakarta. Namun hingga hari ini belum mendapat jawaban. Saat ini, Disnakertrans Sukabumi tengah fokus melakukan pendataan alamat para TKI untuk memastikan kebenaran alamat mereka untuk mempermudah pemulangan.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sukabumi, Elis Nurbaeti, juga mengaku mendapat kabar hamilnya 15 TKI yang dideportasi itu. “Kami sudah mengirimkan satu orang untuk mencek kondisi mereka ke Jakarta. Saya sedang menunggu laporannya,“ ujar Elis kepada VIVAnews.com.

Ia menambahkan, pihak P2TP2A Sukabumi siap membantu para TKI ini terutama yang sedang hamil. “Kita akan melakukan penelusuran mengenai kondisi para TKI yang hamil ini. Ada kemungkinan mereka mengalami kekerasan dan perlakukan tidak senonoh. Banyak laporan mengenai pemerkosaan terhadap meraka,” tegasnya.

P2TP2A Sukabumi juga telah menyiapkan rumah aman bagi para TKI yang hamil itu. Ini sebagai langkah untuk memberikan kenyamanan dan menghindarkan mereka dari tekanan sosial dari masyarakat. "Ibu hamil memerlukan perlakuan khusus karena menyangkut janin yang sedang dikandung," kata Elis.


dikutip dari http://nasional.vivanews.com/news/read/260578-15-tkw-yang-dideportasi-saudi-sedang-hamil
Baca Selengkapnya...